Senin, 21 Juni 2010

proposal PKL

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia, dengan jumlah pulau 17.508 dan panjang pantai 81.000 km (Joni Kusnadi dan Noor Harini, 2008) mempunyai kekayaan alam yang sangat melimpah dan potensial untuk di kembangkan dan di manfaatkan oleh masyarakat pada umumnya.
Salah satu pemanfaatan sumberdaya hayati aquatic adalah pada sektor budidaya terutama pada daerah air payau karena Indonesia sebagian besar adalah daerah pesisir. Sehingga lahan untuk budidaya sangatlah luas dan prospektif namun selama ini yang di eksploitasi hanyalah beberapa jenis komoditas. Padahal masih banyak komoditas lain yang bisa di manfaatkan salah satunya adalah pembesaran kepiting bakau (Scylla serrata).
Budidaya perikanan dewasa ini lebih di dominasi oleh budidaya udang yang memberikan keuntungan sangat besar bagi para pelakunya. Dan atas dasar di atas para pengusaha berbondong untuk melakukan usaha budidaya udang sampai pada akhirnya belakangan ini terjadi banyak kegagalan dalam budidaya udang (Darmono. 1993) . Sehingga di perlukan alternatif budidaya lain dan untuk hal itu Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) sangat cocok untuk di lakukan.
Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) sangat menjanjikan karena selain mudah di lakukan juga budidaya ini tidak memerlukan terlalu banyak modal dan bisa memberikan keuntungan yang cukup besar. Sehingga prospek dari usaha ini bisa di andalkan. Dengan permintaan pasar eksport yang sangat besar sehingga harga pasar juga stabil. Kepiting merupakan salah satu komoditi penting perikanan yang saat ini sedang mengalami produksi, baik diproleh dari usaha penangkapan di alam maupun dari hasil budidaya (Afrianto dan Liviawaty, 1992)
Untuk usaha Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) ini sebagian orang masih belum tahu bagaimana prospek usaha serta Teknik budidayanya. Oleh karena itu dalam PKL ini saya mengambil judul Teknik Pembesaran Kepiting Bakau di Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Di Tambak milik bapak sunu yang bisa di katakan sebagai Pelopor Budidaya Kepiting Bakau (Scylla serrata) di daerahnya.

1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh gambaran secara langsung tentang Teknik Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) di desa labuhan kecamatan brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Sedangkan kegunaan Praktek Kerja Lapang ini adalah sebagai bahan penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh Mahasiswa diperkuliahan tentang teknik Budidaya Kepiting Bakau (Scylla serrata) dan mengaplikasikannya di lapangan. Serta mensosialisasikan ilmu yang sudah di dapat di bangku perkuliahan kepada para petani di lapangan.




1.3 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapang ini akan dilaksanakan pada tanggal 01 April –01 Mei 2010. Sedangkan lokasi tempat Praktek Kerja Lapang berada di Tambak Kepiting Bakau (Scylla serrata) milik Bapak Suwandi di Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur.


















2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kepiting Bakau (Scylla serrata)
Jumlah dan jenis kepiting yang tergolong portunidae di perairan indonesia di perkirakan lebih dari 1000 jenis (Kasry, A. 1996). Portunidae salah satu famili kepiting yang memiliki kaki jalan dan pasangan kaki ke lima berbentuk pipih melebar pada ruas yang terakhir. Famili portynidae sebagian besar hidup di laut,perairan bakau, atau perairan payau (Puji Rahmawati, 2009).
klasifikasi kepiting bakau adalah sebagai berikut:
Filum : Artropoda
Clas : Crustacea
Ordo : Dekapoda
Familia : Portunidae
Genus : Scylla
Spesies : Scylla serrata (Puji Rahmawati, 2009)
Menurut klasifikasi kepiting di atas dapat kita ketahui morfologi kepiting adalah Crustacea yaitu berkulit keras dan ganti kulit, dekapoda yaitu memiliki 5 pasang kaki, dan scylla yaitu bentuk oval pipih.
Ukuran kepiting yang ada di alam bervariasi tergantung wilayah dan musim. Berdasarkan lebar kerapasnya, tingkat perkembangan kepiting dapat di bagi menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Kepiting juwana, lebar kerapas 20-80 cm
2. Kepiting menjelang Dewasa, lebar kerapasnya 70-150 cm
3. Kepiting dewasa, lebar kerapasnya 150-200 cm
Umumnya untuk daerah tropis ukuran kepiting dewasa cenderung lebih kecil jka di bandingkan dengan kepiting yang berasal dari daerah sub tropis. Kepiting bakau (Scylla serrata) memiliki warna kerapas seperti lumpur dan sedikit kehijauan.

2.2 Sifat dan perilaku Kepiting Bakau (Scylla serrata)
Kepiting Bakau (Scylla serrata) merupakan jenis yang khas berada di kawasan hutan bakau. Perkawinan kepiting di perairan dan bermigrasi ke laut untuk memijah. Perkembangan kepiting di mulai dari telur, zoea, megalopa, kepiting muda, dan kemudian kepiting dewasa. Pada tingkatan juvenil (muda), kepiting bakau (Scylla serrata) jarang terlihat di daerah bakau karena lebih suka membenamkan diri ke dalam lumpur, mereka lebih menyukai tempat terlindung seperti alur-alur air laut yang menjorok ke daratan, saluran air, di bawah batu, di bentangan rumput laut dan di sela-sela akar bakau (Puji Rahmawati, 2009)
Kepiting Bakau (Scylla serrata) adalah hewan pemakan segala (omnivora) dan pemakan bangkai (scavangger). Pada umur larva Kepiting adalah pemakan plankton seperti tetraselmis, chlorella, rotifera, larva berbagai molusca, cacing dll. Kepiting muda pemakan hewan-hewan planktonik hidup dan bergerak. Kepiting bakau baru aktif mencari makan pada malam hari, sehingga di golongkan hewan malam hari (nocturnal).
Dalam kondisi mendukung Kepiting Bakau (Scylla serrata) dapat bertahan hidup 3-4 tahun. Kepiting dewasa 12-14 bulan dapat di pijahkan. Kepiting dewasa hasil perkawinan akan kembali lagi ke pantai / bakau untuk mencari makan dan tempat perlindungan yang aman.

2.3 Pemilihan Lokasi dan Persiapan Lahan
Pemilihan lokasi merupakan salah satu unsur penting dalam usaha budidaya kepiting. Lokasi yang sesuai merupakan salah satu penentu keberhasilan usaha Pembesaran Kepiting. Hal ini tidak hanya memberikan produksi yang maksimal, tetapi juga memudahkan dalam pengolahannya karena pemilihan lokasi adalah hal yang sangat mendasar dalam usaha budidaya.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) yaitu tersedianya sumber air yang terpenuhi syarat mutu dan jumlahnya, tipe dan tekstur tanah yang baik, tersedianya pakan yang cukup (Hittah Alamsyah, 2009).

2.3.1 Sumber Air
Sumber air yang cocok adalah air payau atau air asin, karena kepiting merupakan penghuni daerah pantai. Kadar garam yang yang dapat memberikan produksi yang tinggi adalah berkisar antara 15-30 ppm.
Adapun parameter kualitas air adalah sebagai berikut :
Suhu (oC) : 23-32
DO (ppm) : 4-7
Salinitas (ppt) : 15-30
pH : 7-8,5

2.3.2 Tanah
Fungsi tanah untuk Pembesaran kepiting terutama sebagai penahan air. Fungsi ini terutama berhubungan dengan fungsi tanah dasar dan tanah pematang tambak. Tanah yang baik untuk menahan air adalah tanah berlumpur dengan tekstur liat berpasir (sandy clay) atau lempung berliat (silty loam).
Selain sebagai penahan air, tanah tambak juga berfungsi sebagai tempat hidup dan sumber unsur hara bagi banyak organisme yang menjadi sumber pakan bagi kepiting. Organisme itu meliputi fitoplankton dan zooplankton, larva insekta, dan lain-lain. Keberadaan organisme pakan kepiting dalam kolam ada hubungannya dengan pH tanah. Karena bila pH tanah rendah atau bersifat asam maka kelarutan unsur-unsur tanah yang beracun seperti besi, aluminium, mangan dan seng meningkat. Hal ini sangat membahayakan kehidupan kepiting. Adapun pH yang cocok untuk Pembesaran kepiting bakau (Scylla serrata) adalah 6,6-7,3 di sebut juga ber-pH netral.

2.3.3 Ketersediaan Pakan
Dalam Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) kebutuhan pakan memerlukan biaya yang paling tinggi yaitu sekitar 60% dari total produksi. Kalau lokasi budidaya kaya akan pakan alami maka biaya produksi menjadi rendah. Ketersediaan pakan Alami di lokasi juga dapat di jadikan indikator cocok tidaknya suatu lokasi di jadikan tempat budidaya kepiting bakau (Scylla serrata).

2.4 Hama dan Penyakit
Dalam Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) tidak ada hama yang berupa predator tapi yang perlu di khawatirkan adalah ikan keting yang sering muncul di tambak sebagai kompetitor dalm perebutan makanan di tambak.
Sedangakan serangan panyakit dalam Pembesaran ini belum ada karena sampai saat ini belum banyak penelitian yang di lakukan secara intens untuk mengetahui penyakit yang menyerang kepiting bakau (Scylla serrata). Karena sebagian besar kematian di sebabkan oleh kanibalisme dan kondisi lingkungan(Ninik Setyorini, 2009).

2.5 Penebaran Kepiting
Penebaran Kepiting di lakukan dengan cara menaruh ke dalam keranjang satu-satu hal ini di lakukan untuk menghindari kanibalisme dalam proses Pembesaran. Penebaran bibit lebih baik di lakukan pada pagi atau sore hari agar bisa lebih mudah beraptasi pada suhu di lingkungan kepiting di biarkan 1 hari dan setelah itu di lakukan pemotongan pada kedua capitnya dan enam kaki jalannaya sehingga yang tersisa tinggal 2 kaki renangnya (http://wawan-junaidi.blogspot.com, 2009) Benih kepiting yang ditebar berukuran berat 200 - 300 gram per ekor.(www.nbin.lipi.go.id, 2009)
2.6 Pemberian Pakan
Pemberian pakan dalam pembesaran kepiting bakau (Scylla serrata) di lakukan dengan cara pemberian pakan yaitu ikan rucah secara langsung dengan memotongnya terlebih dahulu sampai siap di konsumsi oleh kepiting. Pemberian pakan ikan rucah adalah 5% dari berat badan kepiting dan pemberian pakannya di lakukan 2x sehari yaitu pagi dan sore hari. (www.bukabuku.com, 2009)

2.7 Pemanenan
Pemanenan pada pembesaran kepiting bakau (Scylla serrata) ini berbeda dengan dengan pemanenan dalam budidaya ikan pada umumnya. Karena kita harus menunggu kepiting dalam keadaan moulting. Setelah kepiting sudah di ambil dari keranjang maka langsung di taruh tempat yang sudah di lapisi handuk basah karena untuk mencegah cangkang kepiting cepat mengeras.











3 MATERI DAN METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Materi Praktek Kerja Lapangan
Materi yang dipergunakan dalam Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
a. Pemilihan Lokasi Budidaya
b. Teknik Budidaya Secara Umum
c. Pengelolaan Air
d. Hama dan Penyakit
e. Pemberian Pakan
f. Pemanenan
Sedangkan peralatan yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan ini meliputi: Keranjang kepiting 30cm,pipa paralon, timbangan, Thermometer, serok ikan, rumah jaga,timba,keranjang buah,handuk serta perlengkapan-perlengkapan lain yang di perlukan dalam proses budidaya. Materi yang di gunakan dalam PKL ini adalah tambak budidaya, benih kepiting bakau (Scylla serrata), vitamin, dan pakan.

3.2 Metode Praktek Kerja Lapangan
Metode yang akan digunakan dalam praktek kerja lapangan ini adalah metode deskriptif, yaitu pengumpulan data dari beberapa literatur untuk dijadikan acuan selama Praktek Kerja Lapangan.
Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan partisipasi dengan melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan Budidaya Kepiting Bakau (Scylla serrata)




















DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E. dan Liviawaty, E., 1992. Pemeliharaan Kepiting. Kanisius. Yogyakarta.
Darmono. 1993. Budidaya Udang Penaeus. Kanisius. Jakarta. h. 9 – 43.
Kasry, A. 1996. Budidaya Kepiting Bakau dan Biology Ringkas. PT Bhrata Niaga Media. 93 hal.
Puji Rahmawati, 2009. Biologi Kepiting Bakau. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur
Hittah Alamsyah, 2009. Konstruksi Budidaya Kepiting. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur
Ninik Setyorini, 2009 Pengembangan Usaha Melalui Budidaya Kepiting. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/06/budidaya-kepiting-bakau.html
http://www.nbin.lipi.go.id/index.php?x=pisp_list2_meta&katno=13

http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/17101/budi-daya-kepiting-bakau-pembenihan-dan-pembesaran.html














LAMPIRAN I

JADWAL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TEKNIK PEMBESARAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI DESA LABUHAN KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWA TIMUR

NO. KEGIATAN MINGGU
1 2 3 4
1 Survey lapangan

2 Pelaksanaan

1.1 Persiapan lahan
1.2 Penebaran bibit
1.3 Pengecekan kepiting
1.4 Pemberian Pakan
3 Pemanenan
4 Analisa Data

5 Penyusunan Laporan









LAMPIRAN II
OUTLINE SEMENTARA LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
JUDUL :TEKNIK PEMBESARAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI DESA LABUHAN KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWA TIMUR

LEMBAR PERSETUJUAN
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Dan Kegunaan
1.3 Tempat Dan Waktu

2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kepiting Bakau (Scylla serrata)
2.2 Sifat dan Perilaku
2.3 Pemilihan Lokasi Budidaya
2.4 Hama dan Penyakit
2.5 Pemberian Pakan
2.6 Pemanenan

3 MATERI DAN METODE
3.1 Materi PKL
3.2 Metode PKL




4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum
4.2 Sarana dan Prasarana
4.3 Teknik Budidaya Kepiting Bakau (Scylla serrata)
4.3.1 Persiapan Lahan
4.3.2 Penebaran
4.3.3 Pengecekan Kualitas Air
4.3.4 Pakan
4.3.5 Pemanenan
4.4 Hama dan Penyakit
4.5 Pemasaran
4.6 Analisa Usaha

5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN










TEKNIK PEMBESARAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI DESA LABUHAN KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWA TIMUR

USULAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
BUDIDAYA PERIKANAN






OLEH :
FARIS AL HABIB
NPM. 130907 0011

UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2010
TEKNIK PEMBESARAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI DESA LABUHAN KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWA TIMUR

USULAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
BUDIDAYA PERIKANAN






OLEH :
FARIS AL HABIB
NPM. 130907 0011

UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2010
TEKNIK PEMBESARAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI DESA LABUHAN KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWA TIMUR

USULAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


Oleh :
FARIS AL HABIB
NPM. 130907 0011



Usulan Praktek Kerja Lapangan
Diajukan Untuk Seminar Proposal
Dan Memperoleh Dosen Pembimbing




FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2010
Judul : Teknik Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata)di Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur.

Nama : Faris Al Habib
NPM : 130907 0011
Tanggal Pelaksanaan Seminar : 31 Januari 2010



Menyetujui


Panitia seminar Dekan


Ir. Arif Tribina Sri Wilis, S.Pi
Tanggal : Tanggal :
















KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Usulan Praktek Kerja Lapangan Teknik Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan ini dengan lancar.
Dengan tersususnnya usulan Praktek Kerja Lapangan ini penulis tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Sriwilis, S.Pi selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan moril, materiil dan spiritualnya
3. Teman-teman tersayang yang juga selalu memberikan motivasi dalam pembuatan Usulan Praktek Kerja Lapangan ini
Semoga upaya penulis dalam pembuatan Usulan Praktek Kerja Lapangan ini bisa diterima dan selain itu penulis juga mohon saran dan tanggapan perbaikan agar Usulan Praktek Kerja Lapangan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan dan pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang akan berlangsung.Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Taufiq serta hidayah-Nya kepada kita sekalian, Amien……
Tuban, 26 Januari 2010
Penulis

RINGKASAN

FARIS AL HABIB, NPM. 130907 0011. TEKNIK PEMBESARAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI DESA LABUHAN KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWA TIMUR.
Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) sangat menjanjikan karena selain mudah di lakukan juga budidaya ini memberikan keuntungan yang cukup besar. Sehingga prospek dari usaha ini bisa di andalkan. Dengan permintaan pasar eksport yang sangat besar sehingga harga pasar juga stabil. Pada budidaya kepiting bakau ini yang di minta adalah pada saat cangkang dalam keadaan lunak yaitu pda saat moulting. Sehingga pemanenan bisa di lakukan dalam jangka pendek karena hanya menunggu kepiting yang moulting kira-kira 15 hari setelah penebaran.
Praktek Kerja Lapangan ini akan dilaksanakan pada tanggal 01 April sampai dengan 01 Mei 2010 di Tambak milik Bapak Suwandi di Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur. Bapak Suwandi merupakan seorang pelopor budidaya kepiting bakau (Scylla serrata) di Daerahnya sehingga sudah menguasai betul tentang budidaya Kepiting ini.
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh gambaran secara langsung tentang Teknik Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur. Sedangkan kegunaan Praktek Kerja Lapang ini adalah sebagai bahan penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh Mahasiswa diperkuliahan Tentang Teknik Budidaya.
Materi yang dipergunakan dalam Praktek Kerja Lapangan ini adalah Pemilihan Lokasi Budidaya,Teknik Budidaya Secara Umum,Pengelolaan Air,Hama dan Penyakit,Pemberian Pakan,Pemanenan. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan ini meliputi: Keranjang kepiting 30cm,pipa paralon, timbangan, Thermometer, serok ikan, rumah jaga,timba,keranjang buah,handuk serta perlengkapan-perlengkapan lain yang di perlukan dalam proses budidaya. Materi yang di gunakan dalam PKL ini adalah tambak budidaya, benih kepiting bakau (Scylla serrata), vitamin, dan pakan.