Rabu, 11 Agustus 2010

KKN UNIROW TUBAN

Unirow Menjadi Agen Perubahan bagi Masyarakat Desa

08 May 2010

UNIVERSITAS PGRI Rong-golawe (Unirow) Tuban, Jawa Timur, sekitar tiga tahun terakhir ini telah menerapkan pola pemberdayaan masyarakat melalui pos-pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) yang dirancang oleh Yayasan Damandiri.

Rektor Unirow Drs Hadi Tugur, MPd, MM, mengatakan dalam dua bulan ini pihaknya akan memfasilitasi pembentukan 100 Posdaya di sekitar 50 desa tertinggal. Unirow juga akan menurunkan 1.000 mahasiswa untuk melakukan kuliah kerja nyata (KKN) tematik Posdaya."Mahasiswa KKN akan dibagi dua gelombang. KKN tematik Posdaya ini sangat efektif karena pola pemberdayaan yang dibangun bersama-sama sesuai dengan kemampuan masyarakat,"kata Hadi kepada Pelita saat berada di Jakarta, Rabu (5/5).

Ukuran keberhasilan mahasiswa KKN, kata dia. bisa dilihat dari hasil kerja yang ditinggalkan oleh para mahasiswa. Hasil kerja itu, bisa berupa fisik misalnya MCK (tempat buang air besar) atau perubahan pola pikir masyarakat desa yang lebih maju.Menurut Hadi, kondisi secara umum masyarakat desa di Tuban masih sangat miskin. Bahkan untuk mengenyam pendidikan dan memenuhi kebutuhan kesehatan pun masih sulit."Sehingga yang perlu digarap adalah mengubah mindset masyarakat di akar rumput ini agar memiliki semangat untuk memberdayakan dirinya dan keluarganya." kata Hadi.

Hadi mengaku beruntungmenjalin kemitraan dengan Yayasan Damandiri, karena banyak program-program pemberdayaan yang sebelumnya tidak terpikirkan,ternyata melalui Posdaya sangat banyak yang bisa digali untuk memberdayakan masyarakat."Program Damandiri sistematis dan lebih mudah diikuti. Pola KKN tematik Posdaya sangat tepat karena bisa dilakukan sesuai dengan kondisi masyarakatnya. Pihak kampus selama ini memberikan pengetahuan, motivasi, dan membangun entre-prenuership," ujarnya.Anjuran Ketua Yayasan Damandiri untuk beternak lele di halaman rumah dan menanam tanaman bergizi, menurut Hadi, sangat membantu meringankan beban keluarga untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

"Kalau dari pihak kampus, kami memberi tanaman buah-buahan seperti manggayang cepat berbuah. Selain untuk penghijauan, buahnya bisa dipanen secara berkala untuk kebutuhan keluarga," ujarnya.Hadi mengatakan saat ini tahapan pemberdayaan di sejumlah desa di Tuban masih dalam tahapan mengubah pola pikir bahwa untuk meraih kesuksesan Itu harus melalui kerja keras dan bergotongroyong."Setiap tiga tahun kami akan evaluasi sejauh mana keberhasilan KKN mahasiswa dan kemajuan dari Posdaya. Tetapi kami secara terus menerus akan membentuk Posdaya-Posdaya baru bersama masyarakat. Kami juga akan mendatangkan dosen pembina Posdaya dari wilayah lain seperti dari IPB Bogor dan UST Yogyakarta," kata Hadi.(dew)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar anda sebelum anda meninggalkan blog ini. ^_^